Kepala Desa Ngadirejo Pertanyakan Soal Plafon Rp3 Miliar Saat Konsolidasi Koperasi Merah Putih


 Foto Bareng Kades Ngadirejo(Anang),Kades Ngadas(Kastaman) Bersama Menteri Koperasi Dan Jajaranya

epindonews.com-Probolinggo,1 November 2025 Dalam kegiatan Konsolidasi Koperasi Merah Putih yang digelar di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Kepala Desa Ngadirejo, Anang, menyampaikan sejumlah pertanyaan penting terkait mekanisme dan regulasi dana koperasi yang disebut memiliki plafon hingga Rp3 miliar.

Acara yang dihadiri langsung oleh Menteri Koperasi Republik Indonesia, Dr. Ferry Juliantono, S.E.Ak., M.Si., ini menjadi ajang diskusi terbuka antara pemerintah pusat dengan para kepala desa di kawasan Bromo Tengger terkait penguatan koperasi desa dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Anang menegaskan bahwa para kepala desa membutuhkan kejelasan penggunaan dana koperasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di lapangan.

"Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Bapak Menteri dan jajaran dari Kementerian Koperasi. Namun kami ingin memastikan, plafon Rp3 miliar ini sebenarnya untuk apa? Apakah dana ini diperuntukkan bagi pinjaman anggota, pembangunan infrastruktur, atau penguatan struktur koperasi?” ujar Anang di hadapan peserta konsolidasi.

Ia juga menyinggung perlunya penjelasan rinci terkait sistem dan jaminan dalam program pembiayaan koperasi. Menurutnya, masyarakat desa perlu memahami dengan jelas bentuk dukungan pemerintah agar koperasi dapat berjalan sesuai tujuan awal, yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat tanpa menimbulkan beban baru.

"Kami mendengar ada istilah bahwa dana tersebut bukan untuk dipinjam secara pribadi, tapi sebagai bagian dari program penguatan ekonomi. Kami ingin tahu bagaimana regulasinya agar tidak salah dalam penerapan di tingkat desa,” tambah Anang.

Anang menegaskan bahwa koperasi harus menjadi instrumen pemberdayaan yang nyata dan berpihak pada masyarakat kecil. Ia berharap ke depan, koperasi di setiap desa bisa berfungsi bukan hanya sebagai lembaga keuangan, melainkan juga sebagai wadah pembelajaran ekonomi kerakyatan.

Sementara itu, Menteri Koperasi Ferry Juliantono dalam arahannya menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen memperkuat koperasi desa melalui pembiayaan, pelatihan, dan penyediaan sarana pendukung. Ferry juga menegaskan bahwa koperasi akan menjadi motor penggerak ekonomi rakyat di pedesaan.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Koperasi Merah Putih bersama Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia ini berlangsung di aula terbuka Desa Ngadas dengan dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, kepala desa, dan pelaku usaha lokal.(SB)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال